Permukaan
gigi sebetulnya tidak pernah bersih sepenuhnya, meski sehabis sikat gigi.
Lapisan tipis yang dalam bahasa kedokteran dinamakan biofilm tetap terbentuk
selepas Anda membersihkan gigi dengan sikat. Biofilm merupakan lapisan di mana
terdapat banyak sekali mikroorganisme baik maupun jahat, yang kemudian
bergabung dengan sisa makanan yang disebut plak gigi.
Penyebab Karang Gigi
Bila plak tidak
dibersihkan dengan cara yang dianjurkan dan benar, maka lama kelamaan terjadi
deposit mineral dari kotoran itu sendiri, air liur, dan sisa makanan di dalam
plak yang seiring waktu akan mengeras. Plak yang mengeras itulah karang gigi
atau dental calculus yang dapat menyebabkan bau mulut tidak sedap.
Karang gigi tersebut
semata hadir bukan karena deposit kotoran, tetapi juga didukung dengan
terjadinya defisit air liur. Air liur atau saliva merupakan elemen penting yang
tetap harus tersedia di dalam rongga mulut. Meski orang menganggap air liur
menjijikan, di dalam mulut peranannya sangat penting, tanpanya maka akan
terjadi berbagai masalah, seperti karang gigi ini.
Air liur bekerja
sebagai self-cleansing, yang membersihkan sisa makanan dan plak yang
terdapat di permukaan gigi secara mekanis pada daerah 2/3 mahkota gigi dan
tidak sampai daerah leher gigi. Daerah gigi yang tidak terbilas saliva inilah
tempat terbentuknya karang gigi, yang terlihat sebagai garis kekuningan atau
kecokelatan.
Cara Menghilangkan Karang Gigi
Sampai saat ini, belum
ada pernyataan (testimoni) mengenai teknik pembersihan karang gigi ‘hanya’
dengan menyikat gigi secara rutin, sebagus apapun kualitas sikat yang dipakai.
Karang gigi hanya dapat
dihilangkan dengan dua alat kedokteran dengan proses pembersihan yang dinamakan
scaling, yakni.
1. Alat ultrasonik (ultrasonic scaler)
Ultrasonic scaler tip
merupakan alat yang dirancang khusus untuk membersihkan dental calculus hingga
daerah yang sulit dijangkau, seperti bawah gusi.
Alat ini dapat
membersihkan kotoran mengeras (karang) pada gigi dengan hasil optimal.
Ultrasonic scaler bekerja dengan memberikan getaran ultrasonik untuk memecah
karang gigi dengan menempelkan atau menempatkan bagian ujungnya yang berbentuk
runcing tepat pada karang gigi.
Bagian ujung ultrasonic
scaler menyemprotkan air yang ditujukan untuk mengurangi panas karena gesekan
alat dengan gigi dan membilas bekas pecahan karang gigi agar menjaga permukaan
gigi tetap steril atau bersih.
Timbul berbagai aksioma
mengenai alat ini, seperti bentuk runcingnya alat ultrasonik dan getaran yang
dihasilkan dapat merusak email. Jawabannya tidak bisa sepenuhnya benar ataupun
salah. Jika digunakan dengan benar dan dilakukan oleh dokter yang kompeten di
bidangnya, tidak ada efek merusak lapisan email hingga dentin. Tetapi, beberapa
pasien memang butuh perhatian khusus saat menggunakan alat ini karena
pembentukan email yang tidak sempurna sehingga riskan terhadap kerusakan email.
2. Alat pembersih manual (scaler manual atau hand instrument)
Cara
menghilangkan karang gigi setelah memanfaatkan vibrasi alat ultrasonik adalah
menggunakan scaler manual, fungsinya mengoreksi dan memastikan hasil kerja
ultrasonic scaler.
Berapa biaya menghilangkan karang gigi?
Pertanyaan ini sering
diajukan oleh banyak pasien dental calculus.
Sebelum menjawab, Anda
harus mengetahui bahwa ‘ternyata’ penggunaan hand instrument sekarang ini sudah
jarang karena lebih sulit dan memakan waktu lebih lama, hasil yang didapat pun
tidak maksimal.
Saat ini, baik di rumah
sakit ataupun puskesmas, scaling lazim menggunakan scaler otomatis, yakni
ultrasonic scaler karena dianggap paling maksimal dalam memberi hasil.
Biaya perawatan scaling
ini sangat bervariatif, tergantung di mana dan pada siapa Anda menempatkan
pilihan. Namun, pada umumnya proses pembersihan karang gigi ini dikenakan biaya
antara Rp. 150 - 800 ribu (selain di puskesmas).
Apabila Anda hendak
melangsungkan scaling, namun terhambat oleh keraguan karena mengetahui biaya
yang dikenakan cukup variatif. Ada baiknya hubungi dulu klinik atau rumah sakit
yang akan Anda kunjungi, jangan lupa buat janji dengan dokter gigi yang
bersangkutan.
Cara Mencegah Terbentuknya Karang Gigi
Apabila Anda pernah
mendengar kebiasaan menyikat gigi dianggap sebagai cara menghilangkan karang
gigi yang paling mudah, hal tersebut ‘salah besar’.
Seperti disinggung
sebelumnya, sikat gigi tidak akan mampu mengikis kotoran yang telah mengeras
pada leher gigi, meski disikat sekeras mungkin, yang ada terjadi pendarahan gusi atau gusi bengkak.
Menyikat gigi merupakan
salah satu upaya untuk mencegah timbulnya plak keras pada gigi. Lengkapnya,
berikut cara mencegah terbentuknya karang gigi.
1. Menyikat gigi 2 kali sehari
Kebiasaan mutlak ini
tidak bisa Anda hindari. Menyikat gigi rutin dua kali sehari akan membantu
mencegah terbentuknya plak dan karang pada gigi yang menyebabkan bau pada mulut
ataupun nafas pada kondisi yang sudah parah
Menyikat gigi harus
dilakukan dengan benar. Pasta ataupun sikat gigi yang digunakan tidak
diwajibkan memakai merek ini ataupun itu, yang lebih penting untuk Anda
perhatikan adalah cara menggosok gigi yang benar.
Cara menggosok gigi
yang benar:
- Seperti biasa, tuangkan pasta gigi sebanyak satu ruas jari pada sikat.
- Kumur-kumur dengan air biasa sebanyak minimal tiga kali.
- Langsungkan proses penyikatan dengan arah memutar, atas ke bawah, dari kanan hingga kiri (termasuk bagian dalam).
- Tidak perlu keras, yang terpenting kotoran atau sisa makanan yang menempel atau menyelip pada sela gigi terangkat. Untuk mengetahuinya, lakukan penyikatan sambil bercermin.
- Terakhir, kumur-kumur dengan air biasa beberapa kali hingga bersih.
Penggosokan
saja sebetulnya tidak mampu membuat gigi bersih secara maksimal. Anda
membutuhkan bantuan dental floss atau benang gigi. Dental floss dapat
Anda peroleh di apotik dengan harga yang tidak terlalu beragam. Gunakan benang
gigi setelah menggosok gigi, caranya dengan membersihkan sela gigi satu persatu
dengan gerakan menarik dari bawah ke atas.
2. Banyak minum air putih
Tubuh manusia hampir
seluruhnya dipenuhi oleh air. Kebutuhan cairan harus dipenuhi setiap harinya
agar tidak terjadi defisit cairan yang memicu banyak masalah, salah satunya
berkurangnya produksi saliva atau air liur. Jika Anda sudah membaca artikel ini
dari awal, pasti tahu seberapa vitalnya fungsi air liur.
3. Makan buah stroberi
Stroberi dapat
memutihkan gigi dengan cara menghilangkan kotoran yang menempel pada permukaan.
Namun, perlu Anda ketahui bahwa buah stroberi bersifat asam yang mana bila gigi
dibiarkan terus menerima asam dari buah ini ataupun bahan makanan lain akan
membahayakan kesehatan gigi.
4. Menggunakan daun sirih
Daun sirih merupakan
cara tradisional untuk mencegah timbulnya karang gigi. Penggunaan daun sirih untuk merawat rongga mulut tetap
segar dan sehat menjadi pilihan mudah dan murah untuk Anda. Menurut laporan
dari penelitian terakhir, air rebusan daun sirih juga mampu membersihkan
plak.
Anda
hanya perlu menyiapkan beberapa genggam daun sirih, setelah itu bersihkan dan
rebus. Air hasil rebusan Anda gunakan sebagai obat kumur, gunakan sampai habis
dan lakukan rutin agar rongga mulut serta komponen di dalamnya tetap sehat.
5. Memanfaatkan buah delima
Buah delima juga punya
peran penting di dalam mulut, salah satunya merawat gigi dari masalah kesehatan
seperti karang gigi. Anda bisa mendapatkan gigi yang cerah cemerlang
dengan memanfaatkan buah delima, caranya rutin
konsumsi minyak biji delima yang mana terkandung banyak vitamin C yang dapat
memelihara kesehatan gigi.
Bahaya Terdapatnya Karang Gigi
Selain mengindikasikan
seseorang tidak peduli dengan kesehatan dan kebersihan, karang gigi juga
menimbulkan berbagai efek samping.
Dalam kondisi tertentu,
karang gigi yang tidak dibersihkan alias diabaikan tetap menempel dapat
menyebabkan peradangan pada gusi maupun tulang pendukung gigi serta membiarkan
bakteri bebas berkembangbiak di dalam rongga mulut yang pada akhirnya
menimbulkan masalah gigi dan mulut lain.
Pada tahap lanjut,
terjadi peradangan jaringan pendukung gigi yang dapat menyebabkan goyangnya
gigi dan tak jarang yang berujung pada copotnya gigi. Bila karang gigi terjadi
pada orang lansia, jangan kaget bila kerontokan gigi akan terjadi jika tidak
dibersihkan sedini mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar